Sebaran peluang teoritis
DISTRIBUSI NORMAL
Distribusi normal, disebut pula distribusi Gauss,
adalah distribusi probabilitas yang paling banyak digunakan dalam
berbagai analisis statistika. Distribusi normal baku adalah
distribusi normal yang memiliki rata-rata nol dan simpangan
baku satu. Distribusi ini juga dijuluki kurva lonceng (bell
curve) karena grafik fungsi kepekatan probabilitasnya mirip dengan
bentuk lonceng.
Distribusi normal memodelkan fenomena kuantitatif
pada ilmu alam maupun ilmu sosial. Beragam skor
pengujian psikologi dan fenomena fisika seperti
jumlah foton dapat dihitung melalui pendekatan dengan mengikuti
distribusi normal. Distribusi normal banyak digunakan dalam berbagai
bidang statistika, misalnyadistribusi sampling rata-rata akan
mendekati normal, meski distribusi populasi yang diambil tidak berdistribusi
normal. Distribusi normal juga banyak digunakan dalam berbagai distribusi dalam
statistika, dan kebanyakan pengujian hipotesis mengasumsikan normalitas
suatu data. (sumber : id.wikipedia.org/wiki/Distribusi_normal)
Dalam teori
probabilitas dan statistika, distribusi binomial adalah
distribusi probabilitas diskret jumlah keberhasilan dalam n percobaan
ya/tidak (berhasil/gagal) yang saling bebas, dimana setiap hasil percobaan
memiliki probabilitas p. Eksperimen berhasil/gagal juga
disebut percobaan bernoulli. Ketika n = 1, distribusi binomial
adalah distribusi bernoulli. Distribusi binomial merupakan dasar
dari uji binomial dalam uji signifikansi statistik.
Distribusi ini seringkali digunakan untuk memodelkan jumlah
keberhasilan pada jumlah sampel n dari jumlah populasi N.
Apabila sampel tidak saling bebas (yakni pengambilan sampel tanpa
pengembalian), distribusi yang dihasilkan adalah distribusi
hipergeometrik, bukan binomial. Semakin besar N daripada n,
distribusi binomial merupakan pendekatan yang baik dan banyak digunakan
Distribusi binomial juga didefinisikan bila suatu ulangan
binomial mempunyai peluang keberhasilan p dan nilai peluang
kegagalan a = 1 – p, maka sebaran peluang bagi peubah acak
binomial X, yaitu banyaknya keberhasilan dalam n ulangan yang bebas adalah
b(x,n,p)=
untuk x = 0,1, 2, …, n
sedangkan untuk nilai tengah dan ragam bagi sebaran binomial
adalah µ = np dan σ2 = npq. Hal ini dpat
dibuktikan misalkan hasil pada ulangan ke-j dinyatakan oleh peubah
acak Ij yang bernilai 0 dan 1, masing-masing dengan
peluang q dan p. Ini disebur peubah Bernoulli atau lebih tepat
disebut peubah indikator, KarenaIj = 0 berarti kegagalan
dan Ij = 1 yang berarti keberhasilan. Dengan demiklian, dalam suatu
percobaan binomial banyaknya keberhasilan dapat dituliskan sebagai
jumlah n peubah indikator yang bebas, sehingga
X = I1 + I2 + … + In
Nilai tengah Ij adalah E(Ij) = 0.q +
1.p = p. Maka kita mendapatkan nilai tengah bagi sebaran binomial,
yaitu
µ = E(X) = E(X1) + E(X2) + … + E(Xn)
= p + p + … + p
= np
Ragam bagi setiap Ij adalah
σ2Ij = E[(Ij – p)2] = E(Ij2) – p2
= (0)2q + (1)2p – p2
= p(1 – p)
= pq
Dengan demikian, ragam sebaran binomial adalah
σ2x = σ2I1 + σ2I2 + … + σ2In
= pq + pq + … + pq
= npq
Distribusi Binomial (2)
Suatu percobaan sering kali terdiri atas ulangan-ulangan,
dan masing-masin mempuyai dua kemungkinan hasil yang dapat diberi nama berhasil
dan gagal. Misalnya saja dalam pelemparan sekeping uang logam sebanyak 5 kali.
Hasil setiap ulangan mungkin muncul sisi gambar atau sisi angka. Dan salah satu
diantara keduanya ditentukan sebagai “berhasil”. Begitupula, bila 5 kartu
diambil berturut-turut. Untuk kartu merah diberi label “berhasil” atau “gagal”
jika yang terambil warna hitam.
Bila setiap kartu dikembalikan sebelum pengembalian
berikutnya, maka kedua percobaan yan dilakukan diatas mempunyai ciri-ciri sama,
yaitu bahwa ulangan-ulangan tersebut bersifat bebas dan peluang keberhasilan
setiap ulangan tetap sama yaitu sebesar ½. Percobaan semacam ini dinamakan
percobaaan binom. Perhatikan bahwa dalam percobaan pengambilan kartu tersebut,
peluang keberhasilan dalam setiap ulangan akan berubah ila kartu tidak
dikebalikan sebelum pengambilan berikutnya. Karena peluang terambilnya pada
pengambilan pertama adalah ½, sedangkan pada engambila yang kedua peluang itu
bersifat bersyarat, bernilai 26/51 atau 25/51, bergantung pada hasil
pengembalian pertama. Bila demikian halnya percobaan ini bukan bersifat binom.
Untuk lebih ringkasnya dapat dilihat pada definisi berikut.
Jika suatu ulangan binomial mempunyai peluang keberhasilan p
dan peluang kegagala q=1-p , maka distribusi probabilitas bagi peubah acak
binomial x, yaitu banyaknya keberhasilan dalam n ulangn bebas , adalah
B(x;n;p) = Cxn px qn-x
Untuk x=1,2,3,4,……., n
Contoh :
Tentukan peluang mendapatkan tepat tiga bilangan 2 buah dadu
setimbang dilempar 5 kali.
Jawab : peluang keberhasilan setiap ulangan yang bebas ini
adalah 1/6 dan peluang kegagalan adalah 5/6. Dalam hal itu munculnya bilangan 2
di anggap keberhasilan. Maka :
B {x;5,1/6} = C35 (1/6)3 (5/6)2
= 5! . 52 .
3! 2! 63
= 0,0032
Distribusi Multinomial
Percobaan Binomial menjadi suatu percobaan multinomial bila
kita membuat setiap percobaan mempunyai lebih dari 2 keluaran yang mungkin.
Penarikan sebuah kartu dari suatu tumpukan dengan pengembalian merupakan
percobaan multinomial bila ke-empat jenis kartu menjadi keluarannya.
Secara umum, Bila suatu percobaan dapat menghasilkan salah
satu dari k keluaran yan mungkin E1,E2, ………, Ek dengan probabilitas P1,P2, ………,
Pk maka sebaran probabilitaspeubah acak X1,X2, ……….., Xk yang mewakili jumlah
kejadian untuk E1,E2, ………, Ek didalam n percobaan yang bebas adalah
n X1 X2 ……X3
f(X1,X2,…….xk;P1,P2,…….Pk,n)= X1,X2,….XK P1 P2 PK
Dengan
∑ Xi = n dan ∑ Pi = 1
Contoh : Bila sepasang dadu dilemparkan 6 kali, berapakah probabilitas mendapatkan suatu total 7 atau 11 ebanyak 2 kali , pasangan angka yang sama sekali, dan sembarang gabungan lainnya sebanyak 3 kali.
Jawab : Kita daftar kejadian-kejadian yang mungkin berikut
ini :
E1= sebuah total 7 atau 11 muncul
E2 = Pasangan angka yang sama muncul
E3 = Bukan angka sama atau bukan total 7 atau 11 yang muncul
Probabilitas yang berkesuaian untuk percobaan yang diketahui
tersebut adalah p1 = 2/9 , p2= 1/6 dan p3 = 11/18. Nilai-nilia in tetap konstan
untuk ke 6 percobaan tersebut. Dengan menggunakan sebaran multinomial dengan x1
= 2 , x2 = 1, dan x3=3 kita dapatkan bahwa probabilitas yang diperlukan adalah
Distribusi Hipergeometrik
Bila dalam populasi N benda, k benfda diantaranya diberi
label ‘berhasil’ N-k benda lainya diberi label ‘gagal’, maka distribusi
probabilitas bagi peubah acak geometrik X, yang menyatakan banyaknya
keberhasilan dalam contoh acak berukuran n, adalah
h(x;N,n,k) = .
Untuk x = 0,1,2,3, ………., k
Contoh :
Bila 5 kartu diambil secara acak dari seperankat kartu
bridge, berapa probabilitas diperoleh 3 kartu hati.
Jawab : Dengan menggunakan sebaran hipergeometrik untuk n= 5, N=52 , k=13, dan x=3, maka probabilitas memperoleh 3 kartu hati adalah,
h(3;52,5,13)= ¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬______________
sedangkan nilai rata-rata dan ragam bagi distribusi hipergeometrik h(x;N,n,k) adalah
μ = n k .
N
σ2 = N –n . n k . { 1 - k .}
N – 1 N N
Contoh : Dari contoh di atas tentukan μ dan σ2 nya
Jawab :
μ = (5) (13) . =1.25
52
σ2 = (47/51)(5)(13/52)(1-13/42)
Distribusi poisson diberi nama sesuai dengan penemunya
yaitu Siemon D. Poisson dilahirkan di Pithierspada tanggal 21
Juni 1781. Poisson terkenal karena penerapan ilmu matematikanya dalam mekanika
dan fisika. Usaha dan karya ilmiahnya ada di sekitar 300 sampai 400 buah.
Tulisannya dalam Traité de mécanique, dipublikasikan dalam dua volume pada
tahun 1811 dan 1833, yang manjadi standar kerja dalam mekanika dalam waktu yang
lama. Salah satu teorinya yaitu Traité mathématique de la chaleurtahun
1835 ditambah sebuah suplemen pada tahun 1837, dan karyanya yang lain
adalah Recherches sur la probabilitié des jugements (1837).
Recherches sur la probabilitié des jugements merupakan sebuah karya
penting dalam ilmu probabilitas yang dipublikasikan pada tahun 1837, di tahun
ini juga distribusi poisson pertama kali muncul
Distribusi ini merupakan distribusi probabilitas untuk variabel diskrit acak yang mempunyai nilai 0, 1, 2, 3 dan seterusnya. Suatu bentuk dari distribusi ini adalah rumus pendekatan peluang poisson untuk peluang binomial yang dapat digunakan untuk pendekatan probabilitas binomial dalam situasi tertentu
Distribusi ini merupakan distribusi probabilitas untuk variabel diskrit acak yang mempunyai nilai 0, 1, 2, 3 dan seterusnya. Suatu bentuk dari distribusi ini adalah rumus pendekatan peluang poisson untuk peluang binomial yang dapat digunakan untuk pendekatan probabilitas binomial dalam situasi tertentu
Distribusi poisson dapat digunakan untuk menentukan
probabilitas dari sejumlah sukses yang ditentukan. Kejadian-kejadian terjadi
dalam ruang kontinyu. Proses poisson seperti proses Bernoulli, hanya berbeda
pada sifat kontinuitasnya saja (Haryono, 1994). Distribusi poisson banyak
digunakan dalam hal berikut:
1. Menghitung probabilitas terjadinya peristiwa
menurut satuan waktu, ruang, luas, atau panjang tertentu, seperti menentukan
probabilitas dari:
a. Banyaknya penggunaan telepon per menit atau
banyaknya mobil yang lewat selama 5 menit di suatu ruas jalan.
b. Banyaknya bakteri dalam 1 tetes atau 1 liter
air.
c. Banyaknya kesalahan ketik per halaman sebuah
buku.
d. Banyaknya kecelakaan mobil di jalan tol
selama minggu pertama pada bulan April.
2. Menghitung distribusi binomial apabila nilai
n besar (n≥ 30) dan p kecil (p < 0,1).
Percobaan poisson adalah percobaan yang menghasilkan peubah
acak X yang bernilai numerik,yaitu banyaknya sukses selama selang waktu
tertentu atau dalam daerah tertentu. Selang waktu tertentu dapat berupa
sedetik, semenit, sejam, sehari, seminggu maupun sebulan. Daerah tertentu dapat
berupa satu meter, satu kilometer persegi dan lain-lain.
Keterangan:
x : 0,1,2, …
μ : Rata-rata banyaknya sukses.
e : Bilangan alam (2,71828).
Pengertian Distribusi Poisson
Distribusi peluang suatu peubah acak poisson X disebut
distribusi poisson dan dinyatakan dengan p(x;μ), karena nilainya hanya
tergantung pada μ, yaitu rata-rata banyaknya sukses yang terjadi pada selang
waktu atau daerah tertentu. Rataan dan variansi distribusi poisson p(x; μ)
keduanya sama dengan μ. Berikut ini adalah penjelasan mengenai populasi (n) dan
peluang (p) pada distribusi poisson.
1. Bila
n besar dan p dekat dengan nol, distribusi poisson dapat
digunakan, dengan μ = np, untukmenghampiri peluang
binomial.
2. Bila p
dekat dengan 1, distribusi poisson masih dapat dipakai untuk
menghampiri peluang binomial dengan mempertukarkan apa yang telah
dinamai dengan sukses dan gagal, jadi dengan mengganti p dengan suatu
nilai yang dekat dengan nol.
Sebaran poisson dan binom memiliki histrogram yang bentuknya
hampir sama bila n besar dan p kecil (dekat dengan 0). Kedua kondisi
itu dipenuhi sebaran poisson dengan
= np dapat digunakan untuk
menghampiri peluang binom. P nilainya dekat dengan 1 dapat saling
menukarkan apa yang telah didefinisikan sebagai keberhasilan dan kegagalan,
dengan demikian mengubah p menjadi suatu nilai yang dekat dengan 0
(Walpole, 1995).

Sifat Percobaan Poisson
Suatu percobaan yang dilakukan sebanyak N kali, menghasilkan peubah acak X, misalkan banyaknya sukses selama selang waktu tertentu, dimana peluang yang sangat kecil (p mendekati 0), maka percobaan tersebut dinamakan poisson. Beberapa sifat distribusi poisson adalah sebagai berikut :
Suatu percobaan yang dilakukan sebanyak N kali, menghasilkan peubah acak X, misalkan banyaknya sukses selama selang waktu tertentu, dimana peluang yang sangat kecil (p mendekati 0), maka percobaan tersebut dinamakan poisson. Beberapa sifat distribusi poisson adalah sebagai berikut :
1. Banyaknya sukses terjadi dalam suatu
selang waktu atau daerah tertentu tidak terpengaruh oleh apa yang terjadi pada
selang waktu atau daerah lain yang dipilih (bebas).
2. Peluang terjadinya suatu sukses (tunggal)
dalam selang waktu yang amat pendek atau dalam daerah yang kecil sebanding
dengan panjang selang waktu atau besarnya daerah dan tidak tergantung pada
banyaknya sukses yang terjadi di luar selang waktu atau daerah tersebut.
3. Peluang terjadinya lebih dari satu
sukses dalam selang waktu yang pendek atau daerah yang sempit tersebut dapat
diabaikan.
Bilangan X yang menyatakan banyaknya hasil
percobaan dalam suatu percobaan poisson disebut peubah acak poisson dan
sebaran peluangnya disebut sebaran poisson, yaitu rata-rata banyaknya hasil percobaan
yang terjadi selama selang waktu atau daerah yang diberikan (Walpole, 1995).
Pendekatan Peluang Poisson untuk Binomial
Pendekatan peluang poisson untuk peluang binomial dilakukan
untuk mendekatkan probabilitas-probabilitas dari kelas sukses (x) dari n
percobaan binomial dalam situasi dimana n sangat besar dan probabilitas kelas
sukses (p) sangat kecil. Aturan yang diikuti oleh kebanyakan ahli statistika
adalah bahwa n cukup besar dan p cukup kecil, jika n adalah 20 atau
lebihdari 20 dan p adalah 0,05 atau kurang dari 0,05.
Peristiwa Kedatangan pada Distribusi Poisson
Suatu proses atau peristiwa kedatangan yang terjadi dalam
suatu interval waktu tertentu dapat digolongkan sebagai proses keatangan
poisson jika memenuhi beberapa kriteria tertentu. Berikut ini adalah beberapa
kriteria pada peristiwa kedatangan dalam distribusi poisson
1. Tingkat kedatangan
rata-rata setiap unit waktu adalah konstan.
2. Jumlah kedatangan pada
interval waktu tidak bergantung pada apa yang terjadi di interval waktu yang
sudah berlalu. Hal ini memiliki makna bahwa kesempatan dari sebuah kedatangan
di waktu berikutnya adalah sama.
3. Probabilitas untuk peristiwa lebih dari satu
kedatangan akan semakin mendekati nol jika interval semakin pendek. Misalnya,
jumlah pengunjung suatu restoran tidak mungkin lebih dari satu orang yang dapat
melalui pintu masuk dalam waktu satu detik.
Proses perhitungan secara manual dapat digunakan untuk menentukan probabilitas suatu kedatangan yang berdistribusi poisson.
Proses perhitungan secara manual dapat digunakan untuk menentukan probabilitas suatu kedatangan yang berdistribusi poisson.
0 komentar:
Posting Komentar